Penjelasan Tentang Pola Hidup Sederhana Dan Menyantuni Kaum Dhua’fa

INGIN IKLAN ANDA DISINI ?
Dapatkan Tawaran Menarik
Silahkan Kontak Admin
Terima Kasih

Pengertian pola hidup sederhana dan menyantuni kaum dhuafa - Pola hidup sederhana adalah hidup dengan tidak berlebih-lebihan dengan penu kesombongan, namun hidup dengan penuh kesederhanaan Menyantuni kaum dhu’afa adalah membantu orang-orang lemah yang hidup dengan serba kekurangan, agar kesusahan mereka dapat diringankan.

Esensial hadis tentang pola hidup sederhana dan menyantuni kaum dhuafa

1. Esensial hadis pola hidup sederhana secara lafazd adalah setiap hadis tedpat di matannya lafazd zuhdi dan tabghid. Menyantuni kaun dhuafa adalah matan hadis yang terdapat dalam lafaz sa’ada.
2. Esensial secara makna adalah hadis yang mengandung tentang perintah hidup sederhana atau melarang hidup dengan menyia-nyiakan harta dan hidup dengan penuh kesombongan. Menyantuni kaun dhuafa esensialnya secara makna adalah hadis yang mengandung perintah untuk membantu, menyantuni kaun dhuafa atau fakir miskin 

Mengartikan Hadist tentang pola hidup sederhana dan menyantuni kaum dhuafa

Hadis 1

اذااردت ان يحبك الله فا بغض الدنيا واذا ان يحبك الناس فما كان عند ك من فضو لها فا نبذ ه اليهم ( رواه الخطابى من ربعى ابن حراش مرسلا)

Artinya :

Apabila kamu menginginkan Allah mencintaimu, maka bencilah masalah duniamu, dan apabila engkau menginginkan orang lain mencintaimu maka berikanlah kelebihan harta bendamu kepada mereka. (H.R Al-Khathabi)

Kandungannya :

Hidup sederhana merupakan hidup yang dilakukan oleh Rasulullah saw, walaupun disaat sebagai suami Siti Khadijah yang harta kekayaan yang banyak, namun terlihat dalam kesehariannya sangat sederhana sekali, oleh sebab itu kehidupan kesederhanaan Rasul tetap wajib untuk diteladani oleh umat Islam.

Hadis yang pertama ini menjelaskan bahwa hubungan antara manusia dengan Allah akan terjalin dengan baik jika seseorang dapat menganggap dunia sebagai tempat yang menjijikkan dan hina, dia tidak mengambilnya melainkan hanya untuk kebutuhan saja dan itu hanya sedikit, dengan cara seperti yang terkandung oleh hadis inilah pola hidup sederhana akan dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.

Dan begitu juga hubungan antara manusia dengan manusia akan terjalin dengan harmonis, jika manusia dapat memberikan kelebian reskinya kepada saudara, agar juga ikut merasakan kebehagiaan, karena dalam Islam dianjurkan untuk berzakat, berinfak, bersedekah dari sebagian hartanya untuk membantu orang-orang miskin dan orang-orang terlantar.

Hadis 2

عن أبي كريمة المقدام بن معديكريب رضي الله عنه قال سمعت رسول الله صلى الله وعليه وسلم يقول ماملأ ادمي وعاء شرا من بطن بحسب ابن ادم لقيمات يقمن صلبه فان كان لامحالة فثلث لطعامه وثلث لشرابه وثلث لنفسه ( رواه الترمذي)

Artinya :

Dari Abi Karimah al-Miqdam Ibi Ma’dikarib , Ia berkata berkata : Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda :tidak ada bejana yang diisi ole seseorang yang lebih jelak dari pada perutnya, perut Ibnu Adam/manusia cukup disi dengan bebarapa suap makanan yang akan menegakkan tulang rusuknya, karena fungsi perut sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minum dan sepertiga untuk bernafas( HR.Turmidzi )

Hadis 3

عن عمرو ابن شعيب عن أبيه عن جده ان رسول الله صلي الله وعليه وسلم قال كلوا واشربواوتصدقواوالبسوا في غير اسراف ولامخيلة 

( رواه أبو داود وأحمد)

Artinya :

Dari Amr bin Syuab dari Bapaknya, dari kakeknya ia berkata bahwasanya Rasulullah Saw bersabda, makanlah, minumlah, bersedekahlah dan berpakainlah tampa belebihan dan tidak sombong ( HR. Bukhari )

Kandungannya Hadits 2 dan 3 

Dua hadis in memberikan pelajaran kepada kita agar selalu berbuat hemat dalam segala hal, baik dalam makanan, minumam maupun berpakain. Bahkan ketika kita memiliki sesuatu untuk diberikan kepada orang lain, maka kita harus tetap bersikap tidak boros. Artinya, ketika kita hendak bersedekah maka kita sudah memikirkan sudahkan keperluan anak, isteri dan orang-orang yang menjadi tanggungan kita terpenuhi, kalau sudah terpenuhi barulah bersedekah dengan tidak menganggu ketentraman kehidupan keluarga kita.

Begitu juga dalam hal makanan dan minuman, umat Islam handaknya dapat mengatur kesehatan fisiknya melalui cara makanan dan minuman yang benar menurut ajaran Islam. Cara tersebut adalah dengan tidak mengisi seluruh perut dengan makanan dan minuman, karena fungsi perut juga untuk bernafas. Bila semua perut terisi dengan makanan dan minumam maka perut akan kehilangan fungsinya yang sangat vital, yaitu bernafas dan kesehatan akan terganggu. Oleh sebab itu dalam hadis kedua dijelaskan, isi perutmu dengan pembagian sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk bernafas.

Pada hadis yang ketiga ada kata لامخيلةartinya jangan hidup dengan kesombongan, potongan hadis ini sangat berkaitan dengan pola hidup sederhana yaitu jika dalam kehidupan sehari-hari seseorang telah terbiasa dengan hidup sederhana, seperti kalau membeli kendaraan sesuai dengan kebutuhan dengan tidak membeli kendaraan yang berlebih dari kebutuhan dan harga yang sangat mahal, dan kelebihan dari hartanya dipergunakan untuk membantu saudara-saudaranya yang membutuhkan, akan dapat dapat seseorang terhindar dari sifat sombong, angkuh atau mempamerkan kekayaannya kepada orang lain.

Hadis 4

عن أبى هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله ص م : ان الله تعالى يفرض لكم ثلاثا ويكره لكم ثلاثا فيفرض لكم ان تعبدوه ولا تشركوا به شيئا وان تعصموابحبل الله جميعا ولا تفرقوا ويكره لكم قيل وقال وكثرة السؤال واضاعة المال (رواه المسلم)

Artinya :

Artinya : dari Abi Hurairah semoga Allah merdhoinya ia berkata, telah berkata Rasulullah saw: sesungguhnya Allah taala merehai kamu terhadap tiga dan benci terhadap tiga hal, yaitu kamu menyembahNya, tidak mensyarikatkanNya, dan bahwa berpegang tiguh dengan hukum Allah dan jangan berpecah belah, dan Allah swt benci kepada kamu yaitu : gosip, banyak bertanya, dan menghamburkan harta

Kandungannya :

Hidup sederhana dari satu segi dapat diartikan hidup dengan tidak menghamburkan dan menyia-nyiakan harta yang dimiliki namun mempergunakannya sesuai dengan aturan Allah swt. Bentuk nyata dari tidak menghamburkan harta adalah harta dipergunakan untuk membeli minuman-minuman keras atau kendaraan roda dua kemudian dipergunakan untuk kebut-kebutan dijalan raya atau membeli sesuatu yang tidak manfaat dan gunanya dengan harga yang pantastis, seperti membeli cincin hiasan jari tangan dengan harga ratusan juta bahkan sampai miliaran.

Hal inilah sebenarnya yang ditegaskan pada hadis ini, bahwa Allah swt mewajibkan kepada kita untuk menyembahNya, tidak syirik dan menjalin hubungan dengan tali Allah swt dan tidak terpecah-pecah. Allah swt membenci dua macam yaitu terlalu banyak tanya dan suka menghamburkan harta. Potongan hadis terakhir inilah yang berhubungan dengan tema yang kita bahas yaitu hidup sederhana dengan tidak menghamburkan harta

Hadis 5

عن جابر رضي الله عنه قال:قال رسول الله صلي وعليه وسلم اتقوا الظلم فان الظلم ظلمات يوم القيامة واتقوا الشح فان الشح اهلك من كان قبلكم حملهم على ان سفكوا دمائهم واستحلوامحارمهم (اخرجه مسلم)

Artinya :

Dari Jabir redha Allah padanya, bahwa Rasulullah Saw telah bersabda : peliharalah dirimu dari perbuatan aniaya (zalim), sebab perbuatan aniaya itu akan menjadikan kegelapan-kegelapan pada hari kiamat. Dan peliharalah dirimu dari sifat kikir, sebab sifat kikir itu telah membinasakan umat-umat sebelum kamu mendorong mereka mengadakan pertumpahan darah dan menghalalkan semua yang diharamkan Allah kepada mereka ( HR. Muslim )

Kandungannya :

Hadis ini menjelaskan bahwa pada hari kiamat sebagian orang akan berada dalam suasana gelap dihari kiamat nanti, yang disebabkan karena disaat hidup didunia sering melakukan kezaliman terhadap orang lain. Rasulullah saw juga mengingatkan agar tidak kikir, karena kikir telah menyebabkan orang-orang terdahulu menjadi hancur dan terjadinya pertumpahan darah. Menyantuni kaun dhuafa’ memerlukan watak atau jiwa pemurah dari orang-orang kaya yang suka memberi dan tidak kikir terhadap hartanya, sehinggga anak-anak yatim yang terlantar akan dapat terbantu dan disantuni.

Jika orang mempunyai sifat kikir, akan mengakibatkan muncul kecemburuan sosial antara orang kaya dengan orang miskin, akan dapat mengakibatkan revolusi sosial yang menciptakan suana kehidupan damai di bermasyarakat akan terganggu karena orang-orang miskin tidak menerima kondisi mereka dibiarkan seperti apa adanya oleh orang-orang kaya, tentu sebagian orang miskin akan melakukan hal-hal yang tidak diinginkan untuk mendapatkan keinginan mereka yaitu terpenuhinya kebutuhan mereka untuk hidup. Oleh sebab itu hadis ini sangat melarang manusia hidup kikir dengan kharib kerabatnya.